Dampak dalam demografi dan ekologi, serta nilai
pertambahaan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam
sebuah populasi mengalami peningkatan. Nilai pertambahan penduduk hanya merujuk
pada perubahan populasi dalam periode waktu Unit. Ketika suatu wilayah
mengalami kelebihan penduduk, gangguan dalam populasi manusia dapat menyebabkan
masalah seperti populasi dan kemacetan lalu lintas.
Meskipun semua hal tersebut dapat ditutupi dengan
kemajuan teknologi dan perekonomian yang cukup baik, tetap saja hal tersebut
membuat masyarakat tidak merasa nyaman. Apabila kita lihat dari bertambahnya
penduduk dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan secara drastis. Dan dari situlah tidak menutup kemungkinan bahwa
disana nanti akan mengalami berbagai dampak, baik itu dampak positif maupun
dampak yang negatif. Bertambahnya penduduk Indonesia yang kurang terkendali
menyebabkan lahan pemukiman semakin hari semakin mengalami penyempitan. Bahkan
bertambahnya penduduk Indonesia terutama di wilayah perkotaan menyebabkan daya
dukung dan daya tampung kota semakin menurun terutama yang berasal dari URBANISASI.
|
Gb. Kepadatan Kota Depok
|
Salah satunya adalah
berkurangnya lahan untuk pemukiman masyarakat. akibat dari berkurangnya lahan
tersebut maka dibutuhkan lahan tambahan dengan cara memperluaskan lahan yang
ada pada saat ini. Penambahan lahan di kota yang tidak memungkinkan lagi menyebabkan
perluasan lahan di alihkan kearah pinggir kota ataupun belakang kota. Hal
seperti ini telah terjadi di DKI Jakarta, dan berkembang kearah pinggiran
termasuk di wilayah Depok. Namun kota Depok tetaplah dikenal sebagai kota yang
subur di Jakarta. Di tambah dengan dampak Urbanisasi yang semakin hari semakin
bertambah, Menimbulkan berbagai dampak negatif seperti penurunan kualitas kota.
Yaitu terciptanya pemukiman kumuh, pencemaran air, polusi udara, dan
menumpuknya sampah-sampah plastik dimana-mana, yang akhirnya menyebabkan
pencemaran tanah. Urbanisasi juga menyebabkan kurangnya ruang terbuka, taman
kota, lapangan olahraga, dan tempat rekreasi.
|
Gb. Kota DKI Jakarta
|
Seperti di Jakarta hampir semua ruang
terbukanya telah digantikan oleh gedung-gedung tinggi pencakar langit.
Banyaknya penduduk yang pindah ke kota menyebabkan lahan pemukiman semakin
sempit. Banyak penduduk kota yang berasal dari Urbanisasi tidak mendapatkan
tempat tinggal yang layak.
|
Gb. Pemukiman di Bawah Jembatan |
|
Gb. Pemukiman Kumuh |
Biasanya mereka membuka pemukiman di bantaran rel
kereta api, kolong jembatan, dan di bantaran sungai. Yang akan mengotori air
sungai dengan sampah-sampah rumah tangga mereka. Keadaan seperti ini sangat
sering kita jumpai dan membuat kita tidak nyaman akan hal tersebut. Dimana-mana
terdapat sampah berserakan, rumah kardus, para pemulung serta pengemis. Dengan
adanya hal ini pemerintah perlu menata kembali lingkungan dan pengelolaan
sampah swadaya di pemukiman kumuh.
|
Gb. Pemukiman di Bantaran Rel |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Enter Your Name, Please !! :D