Senin, 23 Juni 2014

Pendapat Para Ilmuwan Mengenai Pertambahan Penduduk


Salah satu isu yang strategis dan masih hangat dibicarakan pada saat ini adalah meledaknya jumlah penduduk di sebuah negara. Dan yang akan saya jadikan contoh adalah negara kita tercinta, tidak lain tidak bukan yaitu negara Indonesia. Hal ini akan terus menerus menjadi perbincangan para penduduk di belahan dunia. Dengan adanya hal yang seperti ini, dikhawatirkan daya dukung sumber daya alam (SDA) di bumi kita ini tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan hidup manusia. Seperti kasus krisisnya persediaan pangan dan juga kasus krisisnya lingkungan hidup.

Gb. Thomas Robert Malthus

Seperti  halnya pendapat yang telah dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus (1766-1834).

Gb. Teori

Thomas Robert Malthus

Bahwa peningkatan produksi pangan mengikuti arus deret hitung dan sedangkan pertambahan penduduk mengikuti arus deret ukur. Disamping itu Thomas Robert Malthus juga berpendapat bahwa manusia hidup sangatlah memerlukan makanan , sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan lebih lambat dari laju pertumbuhan penduduk. Apabila pertumbuhan penduduk ini tidak segera dibatasi , maka akan menimbulkan kekurangan makanan sehingga banyak terjadi kemiskinan.







Selain pendapat dari Thomas Robert Malthus, terdapat pula beberapa pendapat mengenai pengaruh pertambahan penduduk terhadap keseimbangan lingkungan dan kelestarian alam, antara lain :

  •    Pendapat dari Karl Mark dan Friendic Engels

    Gb. Karl Mark dan Friendic Engels

Mereka mengemukakan bahwa tekanan penduduk yang saat ini terjadi bukanlah tekanan terhadap pangan melainkan tekanan penduduk terhadap kesempatan untuk bekerja. Semakin banyak jumlah penduduk dalam sebuah negara maka semakin menyempitlah lapangan pekerjaan. Ini disebabkan oleh rendahnya sumber daya manusia (SDM). Seperti di Indonesia yang kini telah menempati posisi ke-empat negara terbesar yang mempunyai jumlah penduduk  yang padat setelah China (RRC), India dan Amerika Serikat. Pada tahun 2014 ini menurut  data statistik nasional (BPS) jumlah penduduk Indonesia mencapai 237.641.913 juta jiwa yang terdiri atas 119.630.913 juta jiwa penduduk yang berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 118.010.413 juta jiwa penduduk yang berjenis kelamin perempuan. Jumlah penduduk yang sekian ini telah memacu banyaknya penduduk yang tidak berkesempatan mendapatkan pekerjaan sehingga banyak sekali penduduk yang berstatus pengangguran. Terutama di wilayah Jawa-Madura dan Bali. Telah tercatat bahwa wilayah Jawa-Madura dan Bali mencapai angka kepadatan penduduk 1200 orang per km sedangkan diluar wilayah Jawa-Madura dan Bali hanya 100-150 orang per km. 
  •   Pendapat dari John Stuart Mill

    Gb. John Stuart Mill

Beliau mengemukakan bahwa pada situasi tertentu manusia dapat mempengaruhi perilaku demografinya, bila produktifitas seseorang tinggi, ia akan cenderung hanya ingin mempunyai keluarga kecil. Dan umumnya para perempuan tidaklah menghendaki akan mempunyai anak banyak. Maka fertilitas akan rendah (Taraf hidup juga mempengaruhi fertilitas).
John Stuart Mill adalah orang yang menentang pendapat dari Thomas Robert Malthus dan Karl Mark. Yaitu tidak benar, bahwa kemiskinan tidak dihindarkan, kemiskinan disebabkan karena sistem kapilaritas dan kekurangan bahan pangan hanyalah bersifat sementara.
Menurut  John Stuart Mill , kekurangan bahan pangan dapat diatasi dengan cara mengimport bahan pangan dari negara lain dan untuk mengatasi padatnya penduduk dapat diatasi dengan cara diadakannya transmigrasi.
  •   Pendapat menurut Arsene Dumont

Gb. Arsene Dumont

Gb. Teori Arsene Dumont
Pada tahun 1890 Arsene Dumont melancarkan teori Kapilaritas Sosial (Theory of Social Capilarity) yang mengacu pada keinginan seseorang untuk mencapai kedudukan yang tinggi di masyarakat (Peningkatan Sumber Daya Manusia). Teori ini dapat berkembang baik pada negara-negara demokratis. Tiap orang berlomba untuk mencapai kedudukan yang tinggi, sehingga angka kelahiran menurun dengan cepat.
  •   Pendapat dari Emile Durkheim (1858-1917)

    Gb. Emile Durkheim

5.     

Gb. Teori Emile Durkheim

Emile Durkheim menekankan perhatiannya pada akibat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Ia mengatakan bahawa pada suatu wilayah dimana angka kepadatan penduduknya yang tinggi seperti di wilayah Jawa-Madura dan Bali dengan angka kepadatan penduduk yang mencapai 1200 orang per km akibat dari tingginya laju pertumbuhan penduduk, maka akan timbul persaingan diantara penduduk untuk bertahan hidup. Dalam usaha memenangkan persaingan diantara penduduk, tiap tiap orang berusaha untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan hidup (Life Skills). Alhasil banyak orang-orang berpendidikan yang mendirikan perusahaan guna bertahan hidup dalam masyarakat. Namun hal ini juga dapat bermanfaat bagi penduduk lain yang belum mendapatkan pekerjaan, mereka dapat bekerja dan mereka akan mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga mereka tidak lagi hidup dari belas kasihan orang lain. Tidak lagi menggunaan jembatan dan daerah aliran sungai maupun tepi rel kereta api sebagai tempat tinggal dan sekaligus tempat pembuangan sampah rumah tangga. Dari pendapat  Emile Durkheim dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia (SDM) maupun pola fikir manusia dan juga kesaran diri manusia merupakan hal pokok yang sangat penting guna kelangsungan hidup dan keseimbangan alam.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Enter Your Name, Please !! :D